Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Testimoni psikologi pendidikan

0 komentar


Psikologi pendidikan itu sendiri  pada dasarnya berorientasi pada proses kegiatan belajar dan mengajar.Dari mata kuliah ini saya jadi lebih banyak mempelajari tentang hal-hal apa saja yang terjadi dalam sekolah yang melibatkan pengajar dan yang diajar. Pembelajaran ini menjadi lebih menarik karena kami jadi mengetahui hal-hal apa yang harus diterapkan guna meningkatkan rasa ingin belajar pada siswa dan hal-hal apa saja yang disukai siswa.
Kami juga melakukan observasi ke sekolah-sekolah yang menurut saya sangat menyenangkan. Sebelumnya kami dibentuk kedalam kelompok-kelompok kecil yang kemudian membuat kami lebih mengenal arti kerja sama yang baik. Selalu ada tugas yang harus kami selesaikan guna melengkapi nilai yang mungkin terkadang membutuhkan beberapa waktu; misalnya dengan meresume, tapi menurut saya hal itu malah menambah pengetahuan saya, karna memang saya jadi membaca buku lebih dari sekali.

 Sekian testimoni dari saya, semoga bermanfaat. 😇😉

0 komentar:

Tugas observasi-Psikologi Pendidikan

0 komentar

0 komentar:

psikologi pendidikan- pendidikan multikultural

0 komentar



Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikulturan adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural. Tujuannya adalah untuk pemerataan bagi semua murid sehingga tidak ada perbedaan antara kaum mayoritas dengan kaum minoritas. Pedidikan multikutural ini mencakup isu-isu yang berkaitan

dengan sosioekonomi, etnisitas, dan gender.
Komponen utamanya adalah reduksi prasangka dan pedagogi ekuitas.  Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan stereotip terhadap oang lain, dengan kata lain, guru harus bisa menyingkirkan pandangan-pandangan negative siswa tentang perbedaan itu sendiri. Sedangkan pedagogi pendidikan adalah modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat baik untuk anak lelaki maupun perempuan untuk semua elompok etnis.
Dalam menjalani pendidikan multicultural, murid juga harus diberdayakan dengan cara memberi memberikan kemampuan intelektual dan keterampilan pemecahan masalah. Sekolah harus memberi murid kesempatan untuk belajar tentang pengalaman, perjuangan dan visi dari berbagai kelompok kultural dan etnis yang berbeda-beda dengan harapan agar murid memiliki peningkatan rasa harga diri minoritas, mengurangi prasangka dan memberikan kesempatan pendidikan yang setara.

Pengajaran yang relevan secara kultural juga merupakan aspek penting dari pendidikan multicultural, pengajaran disini bermaksud untuk membangun hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar. Guru yang baik akan mengetahui dan mengintegrasi pengajaran yang relevan secara kultural kedalam kurikulumnya, karna dengan begitulah pengajaran akan lebih efektif.
Aspek penting lainnya adalah penndidikan yang berpusat pada isu, karna dalam pendekatan ini, murid akan diajari untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial. Didalam pendekatan ini, nilai bukanlah menjadi hal yang paling penting, tetapi alternative konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut olelh murid. Pendidikan ini lebih terkait kepada moral.


Meningkatkan hubungan di antara anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda adalah aspek penting pendidikan multicultural lainnya, kita dapat menerapkannya melalui:
·         kelas jigsaw
Pada aspek ini, kelas jigsaw adalah kelas dimana murid dari latar belakang yang berbeda-beda diminta untuk menjalin kerja sama untuk melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan yang sama.
·         kontak personal dengan orang lain dari latar belakang kultural yang berbeda
Juga diperlukan, meskipun tidak selalu dapat meningkatkan hubungan, contohnya

adalah jika seorang anak minoritas bergabung dengan kelompk anak mayoritas, maka akan terjalin suatu komunikasi yang diharapkan dapat menjalin hubungan yang lebih baik antara mereka.
·         pengambilan perspektif
Juga dapat meningkatkan hubungan diantara anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda karena dengan latiha aktivitas, murid dapat melihat perspektif orang lain sehingga akan terbangun hubungan antar etnis. Guru dapat menerapkannya dengan cara menyuruh murid membaca buku-buku tentang kultur-kultur lain yang ada didunia berdasarkan perspekttif murid itu sendiri.

·         Pemikiran kritis dan inteligensi emosional
Murid yang berpikir kritis  dan berpikir secara mendalam tentang hubungan antar etnis kemungkinan akan mengurangi prasangka yang tidak baik antara etnis dan akan mengurangi stereotip antar individu. Anak yang berpikiran dangkal sering kali berprasangka dan menstereotipkan orang lain, tetapi anak yang berpikir kritis akan memikirkan perkataan yang akan diucapkannya sampai ia mendapat informasi yang bernar benar dapat dipercaya barulah ia bisa menyimpulkannya.
·         Mengurangi bias :
ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan linngkungan kelas yang antibias dengan buku-buku yang merefleksikan diversitas ini juga
·         Meningkatkan toleransi
Dengan penanaman nilai pendidikan multikultral dan toleransi di dalam sekolah, peserta didik dapat mempelajari adanya kurikulum-kurikulum umum di dalam kelas-kelas heterogen. Hal ini diperlukan guna mendorong adanya persamaan ideal, membangun perasaan persamaan, dan memastikan adanya input dari peserta didik yang memiliki latar belakang berbeda. Melalui sistem pendidikan multikultural dan toleransi akan berusaha memelihara dan berupaya menumbuhkan pemahaman yang inklusif pada peserta didik. Dengan  suatu orientasi untuk memberikan penyadaran terhadap para siswa akan pentingnya saling menghargai, menghormati dan bekerja sama dengan agama-agama lain.



Semoga bermanfaat 


0 komentar:

Psikologi Pendidikan- perkembangan Kognitif dan bahasa

0 komentar


Perkembangan kognitif dan bahasa


            Sebelum membahas perkembangan kognitif dan bahasa, ada baiknya kita mengetahui tahap perkembangan terlebih dahulu. Periode perkembangan dapat di golongkan ke dalam 7 tahap diantaranya:
·        - Infancy (lahir-24 bulan). Ini adalah masa ketika anak sangat tergantung pada orangtuanya. Banyak hl-hal baru yang akan dipelajari sang anak pada tahap ini.
·       -  Early childhood (akhir masa bayi-5/6 tahun). Pada periode ini, anak akan semakin mandiri, siap untuk masuk sekolah dan akan mulai menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

·        - Middle dan Late childhood (6-11 tahun). Pada tahap ini anak akan mulai bisa membaca, menulis dan menghitung.
·         - Adolescence/remaja (18-20 tahun). Akan mulai terlihat perubahan fisik yang cepat,  mereka akan mulai mencari jati diri dan semakin ingin bebas.
·          - Early Adulthood (20-30 tahun). Individu akan mulai meniti karir dan mulai mencari pasangan.
·      - Middle adulthood (35-45 tahun). Tahap ini merupakan masa ikut mengambil bagian dalam memotivasi generasi-generasi selanjutnya.
·       -  Late adulthood (60/70 tahun). Pada periode ini masing-masing individu akan mulai menyesuaikan diri dengan situasi dimana tubuhnya akan mulai mengalami pengurangan kinerja tubuh.


Perkembangan Kognitif


Otak.  Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang bagaimana perubahan otak itu terjadi mulai saat usia anak-anak dan ketika mereka tumbuh.
 Daerah dan sel otak. Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Beberapa penambahan ukuran otak disebabkan oleh myelination, sebuah proses dimana banyak sel otak dan sistem saraf diselimuti oleh lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat. Ini berfungsi untuk menambah kecepatan arus informasi di dalam sistem saraf. Hal ini berimplikasi bahwa anak-anak di usia balita akan sulit memfokuskan perhatian dan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lama, tetapi perhatian mereka akan mulai semakin kuat saat mereka memasuki usia sekolah dasar. Bahkan disekolah dasar dan selanjutnya banyak pendidik percaya bahwa jam istirahat akan membantu menjaga energy dan motivasi anak untuk belajar.
            Dalam studi terbaru menggunakan teknik pemindaian (scanning) otak yang canggih, otak anak-anak tampak mengalami perubahan anatomis yang substansial antara usia 3-15 tahun  (Thompson dkk, 2000). Dengan berkali-kali melakukan scan otak dari anak yang sama sampai usia 4 tahun, ditemukan bahwa otak anak mengalami pertumbuhan yang cepat dan jelas.
 Jumlah material otak pada beberapa area bisa bertambah hampir 2x lipat dalam setahun dan diikuti dengan pelenyapan jaringan yg sel-selnya tak dibutuhkan dan otak terus mereorganisasi dirinya sendiri.
Otak dan pendidikan anak. Salah satu ahli saraf terkemuka memberitahu kepada para pendidik bahwa meski ota anak-anak mendapatkan banyak informasi pada tahun-tahun awal, sebagian besar proses belajar setelah formasi synaptic menjadi stabil, yakni setelah usia 10 tahun (Goldman-Rakic,1996).


Perkembangan Bahasa

Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, begitu pula dalam lingkungan sekolah, bahasa
akan digunakan sebagai alat komunikasi antar murid dan guru. Setiap orang akan memerlukan bahasa untuk berbicara, mendengar, membaca dan menulis.
Bahasa adalah bentuk komunikasi, baik itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada symbol. Semua bahasa manusia adalah generative (diciptakan). Semua bahasa manusia juga mengikuti aturan:
§  Morfologi, adalah aturan untuk mengkombinasikan morfem, yang merupakan rangkaian suara berbentuk kesatuan bahasa terkecil.
§  Fonologi, adalah sistem suara atau bahasa.
§  Sintaksis, adalah cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bisa diterima.
§  Semantik, adalah makna dari kata atau kalimat.
§  Pragmatis, penggunaan percakapan yang tepat. Ini melibatkan pengetahuan tentang  konteks apa yang akan dikatakan dan kepada siapa serta bagaimana cara mengatakannya (Nakamura,2001).

Bagaimana bahasa berkembang? Sama halnya dengan perkembangan kognitif, semua perkembangan butuh proses. Celoteh akan dimulai saat anak berusia 3-6 bulan, dan biasanya akan
mengucapkan kata pertamanya pada usia 10-13 bulan.pada usia 24 bulan, bayi biasanya mulai memadukan dua kata. Pada tahap ini, bayi dengan cepat memahami arti penting dari bahasa untuk berkomunikasi.
            Saat bayi menginjak usia kanak-kanak, pemahaman mereka terhadap sistem aturan bahasa akan semakin meningkat. Ketika anak mampu mencapai pengucapan dua kata, maka anak menunjukan pengetahuan tentang aturan morfologi.
 Saat anak melewati tahap dua kata, pengetahuan mereka tentang sematik atau makna juga bertambah cepat. Kosakata dari anak usia 6 tahun berkisar 8.000-14.000 kata. Dengan perkiraan sejak usia 12 bulan , anak akan menguasai 5-8 kata baru setiap harinya antara usia 1-6 tahun. Setelah berusia 5 tahun, anak akan mulai menguasai 22 kata baru setiap harinya.



Semoga bermanfaat 😘😆😇😉💛🙏


0 komentar:

Psikologi Pendidikan-Belajar

0 komentar


  
       
 Semua orang setuju bahwa sekolah merupakan tempat untuk membantu murid belajar. Akan tetapi, tidak semua orang sepakat tentang cara yang terbaik untuk mendidik mereka. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang apa yang disebut  belajar dan  bukan?  Serta pendekatan yang dilakukan untuk belajar.


Apa itu pembelajaran?


          Pembelajaran merupakan proses belajar-mengajar yang melibatkan individu pengajar dan siswa yang jadi focus pengajaran. Pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang akan diperoleh melalui pengalaman.
          Tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi semua kemampuan-kemampuan itu sejak lahir, tidak dipelajari. Tetapi kebanyakan perilaku manusia itu tidak diwariskan begitu saja. Saat anak menggunakan alat elektronik dengan cara baru, atau bekerja lebih keras dalam memecahkan masalah yang ia hadapi, menyusun atau menjawab pertanyaan dengan baik dan dengan cara yang lebih logis, contoh kecil tersebut menunjukkan bahwa ia sedang menjalani proses belajar.
         
Pendekatan untuk belajar

          Pendekatan yang akan kita bahas yaitu sebagai berikut:
·        Behavioral: adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami , namun tidak dapat dilihat oleh orang lain. Meskipun kita tidak dapat melihat pikiran, perasaan, dan motif secaralangsung, semua itu adalah sesuatu yang riil atau nyata. Ada 2 pandangan behavioral, yaitu:

1.     Pengkondisian Klasik: adalah tipe pembelajaran dimana seseorang  atau suatu organisme belajar mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Stimulus tersebut juga dapat dibagi atas 2 yaitu; Unconditioned Stimulus (stimulus yang tidak terkondisi) , dan Conditioned Stimulus (stimulus terkondisi).
2.     Pengkondisian Operan: adalah sebentuk pembelajarandimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

·       
Kognitif: merupakan proses untuk mengetahui sesuatu hal atau suatu usaha untuk memahami suatu informasi yang berasal dari lingkungan sekitar anak, yang akan menghasilkan suatu pengetahuan baru. Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari 4 pendekatan kognitif utama dalam pembelajaran, diantaranya;
1)    Pendekatan kognitif sosial (menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) saling berinteraksi memengaruhi proses pembelajaran)
2)    Pemrosesan informasi: menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran dan proses kognitif lainnya.,
3)    Konstruktivis Kognitif: menekankan pada  konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman.
4)    Konstruktivis sosial: focus pada kolaborasi dengan orang lain untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman.




semoga bermanfaat 😆😇😊

0 komentar: