Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

PSIKOLOGI UMUM

0 komentar
kupulumbalaba

0 komentar:

BEHAVIORISME- Psikologi Umum

0 komentar


Tugas pSIKOLOGI UMUM
                               DISUSUN


O

L

E

H
                                       

  Kelompok 9:

Ø  Risma Dwiyanti                            Reyhan Ahmad Lubis
NIM: 161301113                           NIM:161301079
Ø  Gita Clara Tinambunan             Michael c. siahaan
NIM: 161301063                          NIM: 161301076                           
Ø  Marnala Jessica Malona          Riky Hambali Samosir                                  
NIM: 161301105                           NIM: 161301100





BEHAVIORISME

Aliran behaviorisme dalam psikologi sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang apat di amati. Di bawah ini adalah tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan psikologi behaviouristik.
1.      Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
Thorndike menemukan beberapa hukum, seperti :
1.      Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat.
2.      Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.
3.      Hukum akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.
2.     JOHN WATSON (1878 - 1958)
John Watson lahir pada tahun 1878 dan meninggal tahun 1958. Minat awalnya adalah pada filsafat, sebelum beralih ke psikologi karena pengaruh Angell. Akhirnya ia memutuskan menulis disertasi dalam bidang psikologi eksperimen dan melakukan studi-studi dengan tikus percobaan. Tahun 1903 ia menyelesaikan disertasinya. Tahun 1908 ia pindah ke John Hopkins University dan menjadi direktur lab psi di sana. Pada tahun 1912 ia menulis karya utamanya yang dikenal sebagai ‘behaviorist’s manifesto’, yaitu “Psychology as the Behaviorists Views it”. Dalam karyanya ini Watson menetapkan dasar konsep utama dari aliran behaviorisme:
a.       Psikologi adalah cabang eksperimental dari natural science.
Posisinya setara dengan ilmu kimia dan fisika sehingga introspeksi tidak punya tempat di dalamnya.
b.      Sejauh ini psikologi gagal dalam usahanya membuktikan jati diri sebagai natural science.
 Salah satu halangannya adalah keputusan untuk menjadikan bidang kesadaran sebagai obyek psikologi. Oleh karenanya kesadaran/mind harus dihapus dari ruang lingkup psikologi.
c.       Obyek studi psikologi yang sebenarnya adalah perilaku nyata.

Pandangan utama Watson
1.      Psikologi mempelajari stimulus dan respons (S-R Psychology).
Yang dimaksud dengan stimulus adalah semua obyek di lingkungan, termasuk juga perubahan jaringan dalam tubuh. Respon adalah apapun yang dilakukan sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi, juga termasuk pengeluaran kelenjar. Respon ada yang overt dan covert, learned dan unlearned

2.      Tidak mempercayai unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku.
Perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting (lihat pandangannya yang sangat ekstrim menggambarkan hal ini pada Lundin, 1991 p. 173). Dengan demikian pandangan Watson bersifat deterministik, perilaku manusia ditentukan oleh faktor eksternal, bukan berdasarkan free will.
3.      Dalam kerangka mind-body, pandangan Watson sederhana saja.
 Baginya, mind mungkin saja ada, tetapi bukan sesuatu yang dipelajari ataupun akan dijelaskan melalui pendekatan ilmiah. Jadi bukan berarti bahwa Watson menolak mind secara total. Ia hanya mengakui body sebagai obyek studi ilmiah. Penolakan dari consciousness, soul atau mind ini adalah ciri utama behaviorisme dan kelak dipegang kuat oleh para tokoh aliran ini, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. [Pada titik ini sejarah psikologi mencatat pertama kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi penolakan total terhadap konsep soul dan mind. Tidak heran bila pandangan ini di awal mendapat banyak reaksi keras, namun dengan berjalannya waktu behaviorisme justru menjadi populer.
4. Sejalan dengan fokusnya terhadap ilmu yang obyektif, maka psikologi harus menggunakan metode empiris. Dalam hal ini metode psikologi adalah observation, conditioning, testing, dan verbal reports.
5. Secara bertahap Watson menolak konsep insting, mulai dari karakteristiknya sebagai refleks yang unlearned, hanya milik anak-anak yang tergantikan oleh habits, dan akhirnya ditolak sama sekali kecuali simple reflex seperti bersin, merangkak, dan lain-lain.
6. Sebaliknya, konsep learning adalah sesuatu yang vital dalam pandangan Watson, juga bagi tokoh behaviorisme lainnya. Habits yang merupakan dasar perilaku adalah hasil belajar yang ditentukan oleh dua hukum utama, recency dan frequency. Watson mendukung conditioning respon Pavlov dan menolak law of effect dari Thorndike. Maka habits adalah proses conditioning yang kompleks. Ia menerapkannya pada percobaan phobia (subyek Albert). Kelak terbukti bahwa teori belajar dari Watson punya banyak kekurangan dan pandangannya yang menolak Thorndike salah.

7. Pandangannya tentang memory membawanya pada pertentangan dengan William James. Menurut Watson apa yang diingat dan dilupakan ditentukan oleh seringnya sesuatu digunakan/dilakukan. Dengan kata lain, sejauhmana sesuatu dijadikan habits. Faktor yang menentukan adalah kebutuhan.
8. Proses thinking and speech terkait erat. Thinking adalah subvocal talking.
 Artinya proses berpikir didasarkan pada keterampilan berbicara dan dapat disamakan dengan proses bicara yang ‘tidak terlihat’, masih dapat diidentifikasi melalui gerakan halus seperti gerak bibir atau gesture lainnya.
9. Sumbangan utama Watson adalah ketegasan pendapatnya bahwa perilaku dapat dikontrol dan ada hukum yang mengaturnya.
Jadi psikologi adaljah ilmu yang bertujuan meramalkan perilaku. Pandangan ini dipegang terus oleh banyak ahli dan diterapkan pada situasi praktis. Dengan penolakannya pada mind dan kesadaran, Watson juga membangkitkan kembali semangat obyektivitas dalam psikologi yang membuka jalan bagi riset-riset empiris pada eksperimen terkontrol.
3.      Ivan Petrovich Pavlov(1849-1936)
Pavlov menemukan teori pelaziman klasik dengan memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.
Pavlo mengadakan percobaan teori plazima klasik terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut dapat di ambil kesimpulan ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Contohnya belajar, belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
4.     BURRHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990)
Burrhus Frederic Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya yang kuat dan cerdas sebagai ibu rumah tangga. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa karirnya.
Nb   Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia
Seperti halnya kelompok penganut psikologi modern, Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah laku. Pada tahun 1938, Skinner menerbitkan bukunya yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika (Sahakian,1970).
B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operantconditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada conditioning klasik.
Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant ( penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Operant conditioning menjamin respon terhadap stimuli.
Skinner membuat eksperimen sebagai berikut :
Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialir listrik. Karena dorongan lapar tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya:
1.                  Behavior is lawful (perilaku memiliki hukum tertentu)
2.                  Behavior can be predicted (perilaku dapat diramalkan)
3.                  Behavior can be controlled (perilaku dapat dikontrol)
Skinner juga menekankan mengenai functional analysis of behavior yaitu analisis perilaku dalam hal hubungan sebab akibat, dimana penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli, deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat dikontrol. Hal ini dapat mengungkapkan bahwa sebagian besar perilaku dalam kejadian antesedennya berlangsung atau bertempat pada lingkungan. Kontrol atas events ini membuat kita dapat mengontrol perilaku.
Tipe Perilaku
Skinner mengajukan dua klasifikasi dasar dari perilaku: operants dan respondents. Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung. Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin, atau seseorang yang keluar dari pintu. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik. Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan, atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya.
Variasi dalam Intensitas Perilaku
Adanya intensitas perilaku yang bervariasi disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan (environmental variable), misalnya pada dua orang yang mengkonsumsi makanan dengan kuantitas berbeda. Hal ini bukan berarti kedua orang tersebut memiliki dorongan makan berbeda. Untuk menganalisanya perlu dilihat variable lingkungannya, seperti jangka waktu dari makan ke makan berikutnya.
Peramalan dan Perubahan Perilaku
Menurut Skinner, cara efektif untuk meramal dan merubah perilaku adalah dengan menguatkan (to reinforce). Untuk itu, perlu diketahui hal-hal berikut:
1. Prinsip-prinsip pengkondisian dan belajar.
2. Penguatan dan pembentukan perilaku
3. Generalisasi dan diskriminasi stimulus
Prinsip belajar Skinners adalah :
- Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat.
- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.
- Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
- dalam pembelajaran digunakan shapping

0 komentar:

animasi power point lucu

0 komentar
Zaman semakin modern, mau tidak-mau kita harus mengikuti arusnya, ya kan? 😏
Power Point salah satunya...
Peran animasi power point sangatlah penting untuk menarik minat pendengar saat presentasi. Animasi bisa menjadi nilai plus presentasi kamu. 👍
Bagi kamu yang ingin buat animasi sebagai aksesoris power point, saya punya rekomendasi nih buat kamu.
Berikut animasi lucu rekomendasi saya  👇👇😋












0 komentar:

ini diaa

0 komentar
 bermain-ilusi-mata

         Hari yang indah untuk memulai perkenalan lebih dulu.. Nama saya Gita Clara Tinambunan. Ini blog pertama akuu sumpahh.
Makasii banyak buat kakak yang udah ngajarinn... 👏 sekarang saya sedang melanjutkan studi saya di Universitas Sumatra Utara jurusan Psikologi
nahh gini nihh permasalahannya, kalian masing-masing pasti merasa kurang percaya dirikan sama diri kalian sendiri. Ini nihh aku kasih saran yang baguss 👇👇    
 Sebelumnya tonton video ini ya teman.. supaya kamu bisa lebih pd lagi 😎😃😄
          DUNIA PSIKOLOGI
bermain ilusi mata
 Ini Diaaaa👉Cara Membangkitkan Rasa Percaya diri  Anda


Percaya diri adalah kunci utama kesuksesan. Lakukan hal-hal bermamfaat yang anda baru. Jangan minder untuk bertemu dengan orang yang baru anda kenal, setiap orang pasti pernah merasaka hal yang sama. Tidak semua yang anda bayangkan itu menjadi kenyataan. Kita sering membuat membayangkan kejadian yang belum terjadi. Dan parahnya lagi kita membayangkan hal hal yang buruk akan menimpa kita tanpa kita sendiri mempunyai dalil yang kuat.💕💪
Untuk meningkatkan percaya diri anda harus berlatih dan tidak bisa hadir dalam sekejap. Tapi jika sekarang dalam kondisi darurat dan harus menemui orang orang penting atau melakukan presentasi di depan atasan maupun di depan ruang kelas.
Tidak ada salahnya anda mengikuti sekolah kepribadian agar dalam anda bersikap bisa lebih tertata dan terarah.banyak artis maupun pejabat yang mengikuti sekolah kepribadian ini agal bisa tampil menarik di depan publik.
Ini dia cara-caranya... 😆

1.Tersenyum 😋😀

          Senyuman adalah senjata yang paling ampuh. Tersenyumlah kepada orang yang akan anda ajak bicara. Baik itu pada atasan, klien penting di perusahaan anda atau orang-orang yang baru anda kenal. Senyum mencerminkan bahwa kita bersahabat. Dengan tersenyum akan mencairkan suasana yang tegang. Senyum juga  gratis, tapi jangan kebanyakan cukup sewajarnya saja, jangan tampil gelamor dan norak.

baca juga↠ anak psikologi
 
1.     2. Aktif dalam kegiatan kelompok.
Jika anda termasuk orang yang penyendiri dan sulit bergaul dengan orang baru. Mulailah dengan hal kecil ikut apa yang sedang mereka lakukan atau ikut bergabung dalam obrolan santai mereka. Jika mau ada acara rapat datanglah lebih pagi. Lihat apa yang orang lain kerjakan.  
Mungkin anda bisa ikut membantu membereskan meja dan kursi atau sekedar mengambilkan air minum.Dengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Pahami maksud dan tuuan mereka kemudian anda bisa ikut bicara. Jika sulit bisa anda mulai dengan sebuah pertanyaan kecil dan ringan. Dari situ akan timbul umpan balik komunikasi dua arah.
2.     memaafkan dan kesempatan kedua
       
          3. Berpakaian rapi👮
 
Saat anda akan menemui orang yang jabatannya atau usianya lebih senior dari anda dan anda tidak percaya diri.Maka lakukanlah ini. Berpakaianlah yang rapi.tunjukkan penampilan terbaik anda. Mulai dari sepatu yang di semir. Ikat pinggang. Jas dan dasi yang serasi serta rambut yang tertata rapi. Ingat ini hanya untuk agar kelihatan rapi buk   
4.      






         4. Jabat tangan👐

    Lakukan inisiatif jabat tangan klien anda atau orang yang akan anda temui dengan erat.Goyangkan sedikit.Maka anda akan lebih percaya diri. Dan jangan lupa tersenyum yaa 😉





 5. Tenangkan diri anda.😁

Ingat kendalikan diri anda dan Jangan gugup. Persiapkan segalanya dengan matang. Minimalisir segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.  Minum air putih secukupnya. Tarik napas perlahan dari hidung.kemudian keluarkan perlahan lewat mulut. Lakukan secara berulang ulang sampai anda merasa rilek dan santai. kamu juga dapat mengatasi kegugupanmu dengan menekanjari kelingking menggunakan kuku ibu jari

6.Tatap mata awan bicara anda👀.


Usahakan kontak mata saat sedang berbicara dengannya.Tunjukka anda berani menatap matanya dan tertarik dengan apa yang dia bicarakan .Jangan memalingan muka.
Yakinlah anda punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
6.     

        

7.      Berpikirlah positif💁

      Sobatt, jangan penuhi pikiranmu dengan hal-hal negatif yang sebenarnya gak mungkin terjadi. Dari pikiran yang posiitif akan memudahkan kita dalam melakukan langkah langkah yang akan di ambil untuk menghadapi situasi yang bahkan tidak terduga. Secara lebih efektif dan terarah.setidaknya kamu bisa menenangkan pikiranmu dengan berpikir positif

8.      Bicaralah perlahan dan tenang.✊

Bicara terburu-buru akan menyusahkan lawan bicaramu untuk memahami apa yang kamu katakan. Jadi sebaiknya jangan berbicara dengan cepat, perlahan-lahan saja. Pelankan suara kamu. Jangan terlalu keras. Tapi jangan juga seperti orang yang berbisik. Pikirkan terlebih dahulu apa yang akan anda ucapkan. jangan pula menyinggung perasaan lawan bicara anda.
.

Itu dia tips-tips dari saya. Sebenarnya itu beralih kediri kalian masing-masing. mencoba tak mengapa kan?? 👼
Merasa takut adalah hal yang paling menyenangkan dan akan membuat kamu merasa puas dan lega pada akhirnya. 😉 Semoga bermamfaat 😉

0 komentar: